Popular Post

Posted by : Soman Mujahid Jumat, 30 Mei 2014



Yupiter adalah planet terdekat kelima dari Matahari setelah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Planet ini juga merupakan planet terbesar di Tata Surya.Yupiter merupakan raksasa gas dengan massa seperseribu massa Matahari dan dua setengah kali jumlah massa semua planet lain di Tata Surya. Planet ini dan raksasa gas lain di Tata Surya (yaitu Saturnus, Uranus, dan Neptunus) kadang-kadang disebut planet Jovian atau planet luar. Yupiter telah dikenal oleh para astronom sejak zaman kuno,dan dikaitkan dengan mitologi dan kepercayaan religius banyak peradaban. Bangsa Romawi menamai planet ini dari dewa Yupiter dalam mitologi Romawi.Saat diamati dari Bumi, magnitudo tampak Yupiter dapat mencapai −2,94, yang cukup terang untuk menghasilkan bayangan,dan juga menjadikannya objek tercerah ketiga di langit malam setelah Bulan dan Venus, walaupunMars dapat menyaingi kecerahan Yupiter pada saat tertentu.



Yupiter sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium. Seperempat massa Yupiter merupakan helium, walaupun jumlahnya hanya sepersepuluh komposisi Yupiter. Planet ini mungkin memiliki inti berbatu yang terdiri dari unsur-unsur berat,namun tidak memiliki permukaan yang padat layaknya raksasa gas lainnya. Akibat rotasinya yang cepat, planet ini berbentuk bulat pepat (terdapat tonjolan di sekitar khatulistiwa Yupiter). Atmosfer luar terbagi menjadi beberapa lapisan di lintang yang berbeda, dan interaksi antara batas-batas lapisan tersebut menghasilkan badai. Salah satu dampaknya adalah Bintik Merah Besar, yaitu badai besar yang telah diketahui keberadaannya semenjak abad ke-17 dengan menggunakan teleskop. Di sekeliling Yupiter terdapat cincin yang tipis dan magnetosfer yang kuat. Selain itu terdapat paling tidak 67 satelit alami, termasuk empat satelit besar yang disebut satelit-satelit Galileo yang pertama kali ditemukan oleh Galileo Galilei pada tahun 1610. Satelit terbesar Yupiter, yaitu Ganymede, memiliki diameter yang lebih besar daripada planet Merkurius.

Yupiter telah dijelajahi beberapa kali oleh wahana robotik, seperti misi terbang lintas Pioneer, Voyager, danGalileo. Wahana terakhir yang mengunjungi Yupiter adalah wahana New Horizons pada akhir Februari 2007 saat sedang menuju Pluto. Wahana tersebut menggunakan bantuan gravitasi dari Yupiter untuk membantu meningkatkan kecepatannya. Ke depannya, beberapa satelit yang mengelilingi Yupiter mungkin akan dijelajahi, seperti satelitEuropa yang mungkin memiliki samudra cair di bawah lapisan esnya.




Struktur dalam

Ketidakpastian permodelan bagian dalam Yupiter disebabkan oleh batas kesalahan dalam parameter yang diukur, yaitu salah satu koefisien rotasi (J6) yang digunakan untuk mendeskripsikan momen gravitasi planet, jari-jari khatulistiwa Yupiter, dan suhunya pada tekanan 1 bar. Wahana Juno, yang diluncurkan pada Agustus 2011, diperkirakan dapat memperbaiki parameter tersebut dan membantu menyelesaikan misteri inti Yupiter.Yupiter diduga terdiri dari inti yang padat, lapisan hidrogen metalik dengan sedikit helium, dan lapisan luar yang sebagian besar terdiri dari hidrogen molekuler. Hal lain di luar garis besar ini masih dianggap belum pasti. Inti Yupiter biasanya dikatakan berbatu, namun komposisi detailnya masih belum diketahui, dan begitu pula properti material-material pada suhu dan tekanan di kedalaman semacam itu (lihat di bawah). Pada tahun 1997, keberadaan inti pada planet Yupiter telah ditunjukkan melalui pengukuran gravitasi,yang diperkirakan memiliki massa 12 hingga 45 kali lebih besar dari Bumi atau kurang lebih 3%–15% jumlah massa Yupiter.Keberadaan inti dalam sejarah Yupiter ditunjukkan oleh model pembentukan planet yang melibatkan pembentukan inti berbatu atau ber-es yang cukup besar untuk mengumpulkan hidrogen dari helium dari nebula protomatahari. Jika inti dianggap tidak ada, Yupiter akan mengecil karena aliran konveksi hidrogen metalik cair yang panas bercampur dengan inti cair dan membawa isinya ke atas bagian dalam planet. Mungkin saat ini tidak terdapat inti di Yupiter karena pengukuran gravitasional saat ini masih belum dapat membuktikan secara pasti bahwa hal tersebut tidak benar.

Wilayah inti dikelilingi oleh hidrogen metalik padat yang membentang hingga 78% jari-jari planet.Helium dan neon berpresipitasi di lapisan ini, sehingga mengurangi keberlimpahan unsur-unsur tersebut di atmosfer atas.

Di atas lapisan hidrogen metalik terdapat atmosfer dalam yang transparan dan terdiri dari hidrogen. Pada kedalaman ini, suhu berada di atas suhu kritis, yaitu sebesar 33 K untuk hidrogen.Dalam keadaan ini, hidrogen berada pada fase cair superkritis. Untuk mempermudah pengkategorian, hidrogen di lapisan atas yang membentang dari lapisan awan hingga kedalaman sekitar 1.000 km ada dalam bentuk gas,sementara hidrogen di lapisan dalam ada dalam bentuk cair. Namun, secara fisik tidak terdapat batas yang jelas—dari atas ke bawah gas secara perlahan menjadi lebih panas dan padat.

Semakin dekat ke inti, semakin tinggi suhu dan tekanan. Di wilayah transisi fase, yaitu tempat hidrogen menjadi metalik karena suhunya melebihi suhu kritis, suhunya diperkirakan sebesar 10.000 K dan tekanannya sebesar 200 GPa. Suhu di batas inti diperkirakan sebesar 36.000 K dan tekanannya kurang lebih 3.000–4.500 GPa.

Sumber : Wikipedia

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Soman Mujahid
Lihat profil lengkapku

Followers

- Copyright © MyBlog - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -